-
Latest Post
11:23 AM
KEHIJAUAN DI TANAH ARAB,BUKTI KEBENARAN HADIS RASUL SAW [AKHIR ZAMAN SEMAKIN DEKAT]
Written By Unknown on Thursday, December 27, 2018 | 11:23 AM
Mukjizat Hadits :
Tanah Arab Tandus Menjadi Subur, Tanda Kiamat Dekat.
Nabi Muhammad SAW telah memberi kabar bahwa antara tanda kiamat adalah Jazirah Arab akan kembali subur dan di aliri sungai Padahal sebelumnya ia merupakan hamparan padang pasir gersang tidak ditumbuhi tanaman
Bisakah Tanah Arab Yang Gersang Sejak Para Nabi Dahulu, Akan Menjadi Subur dan di tumbuhi Pepohonan di Masa Mendatang (sekarang) ??
Jawabannya :
Bisa, Jika Allah Menghendaki. Allah pun Akan Merubahnya Suatu Saat dan tanah Arab tandus menjadi subur.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 157 dari Abu Hurairah secara marfu’ dengan lafazh:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ…حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا
“Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga tanah Arab menjadi lahan yang subur dan dialiri sungai-sungai.”
(HR. Muslim)
Sebagian Ulama’ mengartikan kata murujan wa anharan dengan: Subur lagi makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai.” Bahkan telah di buktikan secara ilmu geografi bahwa tanah Arab tandus menjadi subur.
Keterangan Sekarang kita telah mulai menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering krontang tetapi sekarang telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumputan dan pohon-pohon kayu.
Contohnya sekarang, Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya dikenali sebagai padang pasir tandus dan tidak ada pohon-pohonan. Sekarang ini Padang Arafah sebagian di kelilingi pohon-pohonan, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawah naungannya. Bahkan Suatu saat tidak hanya di arofah, akan tetapi tempat lainnya. suatu saat juga akan ada sungai-sungai yang mengalir.
Khusus Badai Salju Yang Melanda Di Tanah Arab :
Badai salju yang melanda kawasan Timur Tengah , baik di Turki, Suriah, Yerussalem, Saudi Arabia, Palestina, Lebanon, Mesir, dan Seitarnya. ini terjadi sejak Tahun 2013 dan berlanjut ke Tahun Berikutnya.
Di Arab Saudi sendiri ‘salju’ terbanyak menimpa kawasan Tabuk, Negara Saudi Arabia. Padahal kita tahu sendiri, salju merupakan komponen utama untuk pembantukan Tanah menjadi basah dan ber air, sehingga tanah yang gersang jika tertimpa salju terus menerus akan menjadikan menjadi subur, terlebih lagi di Arab saudi saat ini sering turun hujan dan banjir, seperti di Riyadh, dan sekitarnya.
TANDA MAKIN DEKATNYA HARI KIAMAT
Peringatan Dari Para Ulama :
Imam Masjidil Haram, Syeikh Su’ud Syuraim hafidzahullah, menyatakan bahwa turunnya salju di Jazirah Arab telah membuktikan bahwa Muhammad ﷺ benar-benar seorang Nabi dan Rasul yang menerima wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Beliau mengatakan bahwa :
“Salju adalah komponen utama dalam pembentukan Sungai dan Tumbuhan. Berjatuhannya salju di Jazirah Arab membuktikan kebenaran Rasulullah ﷺ. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ…حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا
“Hari Kiamat baru akan datang setelah negeri Arab kembali menjadi padang yang hijau (dengan tumbuhan) dan sungai-sungai.”
(HR. Muslim)
Syeikh Syuraim hafidzahullah juga menyebutkan bahwa baru-baru ini salju telah turun di daerah Tabuk. Kata beliau : Kita jadi teringat dengan perkataan Rasulullah ﷺ kepada Mu’adz bin Jabal saat perang Tabuk,
“Kalau umurmu panjang (Wahai Mu’adz), maka engkau akan melihat tempat ini penuh dengan kebun-kebun.”
Keterangan dari Ahli Geografi dan Astronomi :
[Ini hanya Pendapat]
Profesor Korner ketika ditanya “apakah informasi yang dikabarkan Nabi Muhammad ﷺ 1400 yang lalu bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai benar-benar akan terjadi? ” ia (Prof Korner) menjawab dengan tegas ”ya!”… kerana sebenarnya proses itu sekarang sedang terjadi.
Era Salju Baru (New Snow Age) sebenarnya telah dimulai, sekali lagi sekarang salju di kutub Utara sedang merangkak/bergeser perlahan-lahan ke arah selatan mendekati Semenanjung Arab, hal ini dapat dibuktikan dengan fakta dan Sains, dimana tanda-tanda itu nampak dengan jelas di dalam badai salju yang menghujani bagian utara Eropa dan Amerika setiap musim salju tiba.
Sekarang terbukti bahwa salju telah beberapa kali turun di dataran Arab sebagaimana diberitakan media-media.
Bahkan kini di gurun Sahara pun telah mulai menunjukkan fenomena yang mengagumkan dimana gurun pasir saat ini telah mulai hijau kembali dengan tumbuhnya Rerumputan.
Renungkanlah Wahai Saudaraku atas peristiwa seperti ini.
Semoga peristiwa ini menjadi peringatan untuk kita, bahwa kita benar-benar berada di AKHIR ZAMAN.
Wallahu a'lam bisshowab..
Labels:
AKHIR ZAMAN
12:23 AM
ICERD TIDAK MEMBERI KESAN PADA AGAMA?
Written By amirulyaacob on Saturday, December 22, 2018 | 12:23 AM
ICERD tidak memberi kesan kepada agama?
Ini Jawapan saya.
Ada setengah pihak mengatakan ICERD tidak melibatkan “diskriminasi” berdasarkan agama. Saya tidak pasti ia adalah hujah ilmiah atau karenah siyasah. Saya cenderung untuk bersangka baik. Pun begitu, ia langsung tidak benar.
Jawapan saya begini. Sebelum itu, saya mohon maaf kiranya tulisan ini bersifat “teknikal”. Saya menulis untuk memberi faham. Saya cuba berlaku adil kepada semua khalayak:-
1. Benar ICERD tidak meletakkan “agama” dalam definisi diskriminasi kaum menurut Artikel 1(1) ICERD. Namun Artikel 5(d)(vii) ICERD mengiktiraf kebebasan pemikiran, kesedaran dan agama sebagai hak yang perlu diberi tanpa diskriminasi berasaskan kaum.
2. Perlu difahami bahawa definisi ini digubal pada sekitar tahun 1960-an. Ia tidak statik dari segi amalan dan konteks.
3. Dalam banyak keadaan dan konteks, agama adalah seiring dengan “asal etnik” atau “kaum”. Sebagaimana Malaysia, Melayu lazimnya Islam, kaum India lazimnya Hindu.
4. Artikel 160 Perlembagaan Persekutuan jelas mendefinisikan Melayu sebagai beragama Islam. Maka Melayu dan Islam berpisah tiada.
5. CERD adalah merupakan Jawatankuasa yang ditubuhkan menurut Artikel 8 ICERD yang mempunyai kuasa memantau dan menegur Negara ahli tentang isu diskriminasi kaum.
6. Walaupun definisi “agama” tidak dimasukkan secara tersurat dalam ICERD, CERD telah mengambil kira aspek agama dalam tindakannya. CERD dalam sesi ke 75 pada tahun 2009 melalui “General Recommendation No. 32” menyatakan seperti berikut:-
“7. The principle of enjoyment of human rights on an equal footing is integral to the Convention’s prohibition of discrimination on grounds of race, colour, descent, and national or ethnic origin. The “grounds” of discrimination are extended in practice by the notion of “intersectionality” whereby the Committee addresses situations of double or multiple discrimination – such as discrimination on grounds of gender or religion – when discrimination on such a ground appears to exist in combination with a ground or grounds listed in article 1 of the Convention…”
7. Fokusnya pada ayat “the grounds of discrimination are extended in practice by the notion of intersectionality whereby the Committee addresses situations of double or multiple discrimination – such as discrimination on grounds of gender or religion”. Jelas ICERD boleh merangkumi asas agama sekiranya digabungkan dengan asas lain seperti perkauman.
8. Doktrin “intersectionality” atau dalam bahasa mudahnya merentas bahagian ini diterima secara formal oleh CERD walaupun agama tiada dalam definisi ICERD.
9. Jose A. Lindgren Alves, seorang bekas diplomat Brazil yang merupakan pakar undang-undang antarabangsa menyatakan dalam artikelnya berjudul “Race and Religion in the United Nations Committee on the Elimination of Racial Discrimination” jelas menyatakan:-
“While racism and religious prejudice are commonly interlinked, they are in essence different phenomena. Past civil rights violations amongst specific groups were mostly based on physical features.It is therefore natural that ICERD, drafted in the 1960s, should not necessarily include religion in the list of elements on which racial discrimination is based. CERD, however, soon noticed that the intersection between racial and religious discrimination was a fact, and little by little devised ways of dealing with it”
10. Fokus kepada ayat “CERD, however, soon noticed that the intersection between racial and religion discrimination WAS A FACT, and little by little devised ways of dealing with it”.
11. Beliau juga menyatakan:-
“Of course religion is neither nationality nor ethnic origin, let alone race or colour. But since religion has historically been one of the defining components of ethnicity, and ethnic origin is mentioned as one of the bases of racial discrimination, it is generally considered fitting that CERD should pay attention to the situation of religious minorities”.
12. Beliau selanjutnya menyatakan:-
“Although this activity by CERD is still sometimes objected to on grounds that religion is not race (mostly by experts who share the dominant religion of the state considered), it is becoming commonly accepted by all.”
13. Fokus kepada ayat “…it is becoming commonly accepted by all”.
14. Nazila Ghanea dalam pembentangannya kepada CERD pada tahun 2012 menyatakan tentang “intersectionality” seperti berikut:-
“It is submitted that discrimination existing ‘in combination with’ the grounds listed in Article 1 of the Convention in fact allows for a greater flexibility than has been exercised to date by the CERD Committee. In line with existing CERD practice, this would have to primarily be informed by the “self identification”of the claimant, whether of their ethnicity, religion or belief, race or other grounds”.
15. Fokus kepada ayat “allows for a greater flexibility than has been exercised to date by the CERD Committee”.
16. Terang lagi bersuluh, walaupun “agama” tidak didefinisikan secara tersurat dalam ICERD, ia tetap memberi impak besar kepada kedudukan agama.
17. Qatar boleh dijadikan pedoman.
Dalam Laporan CERD 2002, CERD dengan jelas menyatakan seperti berikut:-
“As regards the right to equal treatment before the courts, the Committee takes note of the details provided by the delegation on the judicial reforms under way with a view to the establishment of a single jurisdiction for the enforcement of new legislation in areas including civil, commercial and penal law. It would like to know whether, given the current state of legislation, non-citizens and non-Muslims who suffer discrimination and who are entitled to bring proceedings before a civil court can also bring their cases before the Islamic Shariah courts.
The Committee also wishes to know to what extent the Convention can be invoked before the civil and Shariah courts, and what rules of the Shariah answer to the requirements of the Convention. It wishes to receive more information about the relationship between the Provisional Constitution of 1972, in particular article 9 guaranteeing equality before the law, and the principles of Sharia as a source of law”.
18. Fokus kepada ayat “It would like to know whether, given the current state of legislation, non-citizens and non-Muslims who suffer discrimination and who are entitled to bring proceedings before a civil court can also bring their cases before the Islamic Shariah courts”. Ternyata, CERD sudah mencampuri urusan kehakiman Qatar dengan mempersoalkan sistem berkembar Sivil dan Syariah.
19. Tidakkah ia serupa dengan Malaysia? Bukankah kita bercakap tentang ICERD dan CERD yang sama?
20. Laporan tersebut menyatakan lagi:-
“The Committee notes that the State party’s legislation does not, in principle, allow members of different religions to inherit from each other; it has learned from the delegation’s explanations, however, that a Muslim can draw up a will in favour of a non-Muslim. The Committee emphasizes that such a situation should not result in certain categories of people being excluded from the right to inherit, given the requirements of article 5 (d) (iv) of the Convention”.
21. Fokus kepada ayat “The Committee emphasizes that such a situation should not result in certain categories of people being excluded from the right to inherit”. CERD sekali lagi cuba mencampuri perihal fara’id dalam Islam yang mempunyai prinsip-prinsip tersendiri.
22. Bukankah ini apa yang saya katakan sebelum ini (dalam tulisan yang lepas) tentang hak fara’id dan pewarisan yang bakal dicampuri oleh ICERD? Bukankah ia ICERD dan CERD yang sama?
23. Lihat pula apa kata Laporan tersebut kepada Arab Saudi:-
“The Committee is concerned about reports that persons of some racial or ethnic origins are unable to manifest their religious beliefs in the State party. The Committee wishes to receive further information on this issue”.
24. Fokus kepada ayat “unable to manifest their religious beliefs in the State Party”. Tidakkah ini mencampuri soal agama dalam sesebuah Negara, dan bagaimana takrifan “kepercayaan” dalam sesebuah Negara? Sepertimana Malaysia yang mendefinisikan kepercayaan-kepercayaan seperti Syi’ah, Qadyani sebagai sesat?
25. Tidak cukup dengan itu, lihatlah teguran CERD kepada Republik Iran tentang diskriminasi mereka terhadap Baha’is:-
“The Committee takes note with concern of the reported discrimination faced by certain minorities, including the Baha’is, who are deprived of certain rights, and that certain provisions of the State party’s legislation appear to be discriminatory on both ethnic and religious grounds”.
Fokus kepada ayat “discriminatory on both ethnic and religious ground”. Bukankah itu menyentuh takrifan Iran tentang kepercayaan yang mereka benarkan atau tidak?
Mahu berhujah ICERD tidak jejaskan agama lagi?
Saya katakan sebelum segalanya terlambat, bahawa ICERD akan mencampuri dan menjejaskan institusi kehakiman Syariah kita, prinsip-prinsip fara’id dan pewarisan serta institusi fatwa yang senantiasa mentafsir kepercayaan yang salah dan sesat dalam agama bagi mempertahan keluhuran agama dan keharmonian negara.
Sekali lagi saya katakan, hak asasi kita acuan kita. ICERD tidak perlu diterima!!!
Sumber -Yusfarizal Yussoff
Labels:
ICERD,
ISU SEMASA
11:49 PM
Soalan: Apakah doa agar mudah melangsaikan hutang?
Jawapan:
DOA-DOA UNTUK MELANGSAIKAN HUTANG
Written By amirulyaacob on Friday, December 21, 2018 | 11:49 PM
Soalan: Apakah doa agar mudah melangsaikan hutang?
Jawapan:
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, isteri dan ahli keluarga baginda SAW, para sahabat baginda SAW serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah baginda SAW.
Para fuqaha’ telah mendefinisikan hutang pada istilah syara’ sebagai ‘pemberian hak milik sesuatu barangan kepada orang lain dengan syarat orang tersebut memulangkan semula gantinya tanpa sebarang tambahan.’ Lihat: Mustafa al-Khin, Mustafa al-Bugha, Ali Syarbaji, al-Fiqh al-Manhaji. jil. 6. hlm. 101.
Berbalik kepada soalan di atas, berkenaan dengan amalan agar mudah melangsaikan hutang. Terdapat beberapa hadis yang baik untuk diamalkan kepada setiap orang yang terbeban dengan hutang.
Di sini kami bawakan hadis berkenaan dengan doa agar dimudahkan melangsaikan hutang, antaranya:
Hadis Abu Said al-Khudri RA. Daripada Abu Said al-Khudri RA katanya: “Rasulullah SAW telah masuki masjid. Tiba-tiba terdapat seorang sahabat bernama Abu Umamah RA sedang duduk di sana. Beliau bertanya: “Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat kau sedang duduk di dalam masjid sedangkan bukan luar waktu solat?” Abu Umamah menjawab: “Dukacita dan hutang menyelubungiku wahai Rasulullah!” Rasulullah menjawab: “Mahukah kamu aku ajarkan kepada kamu satu doa jika kamu membacanya Allah akan menghilangkan rasa dukacitamu dan melangsaikan hutangmu.” Abu Umamah menjawab: “Sudah tentu, wahai Rasulullah.” Maka Baginda bersabda: “Ucapkanlah pada tiba waktu pada pagi dan petang bacaan ini:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Maksudnya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kedukaan dan kesedihan. Aku berlindung kepada Engkau dari sifat lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari sifat pengecut dan bakhil. Dan aku berlindung kepada Engkau dari bebanan hutang dan penindasan manusia.”
Abu Umamah RA berkata: “Setelah membaca doa tersebut, Allah menghilangkan kedukaanku dan melunaskan hutangku.”
Riwayat Abu Daud (4/353)
Hadis ‘Aisyah R.Anha. Bahawa ‘Aisyah R.Anha memberitahu, bahawa Nabi SAW berdoa dalam solat sebelum salam:
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
Maksudnya: “Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung dengan Engkau dari azab kubur, dan aku berlindung dengan Engkau dari fitnah Dajjal, dan aku berlindung dengan Engkau dari fitnah semasa hidup dan saat kematian. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung dengan Engkau dari dari perbuatan dosa dan kesusahan hutang.”
Riwayat al-Bukhari (832) dan Muslim (129)
Imam al-Hafiz Ibn Hajar menyebut bahawa makna bagi kalimah maghram ialah dain iaitu hutang. Dikatakan yang dikehendaki dengan al-Maghram ialah apa yang diperhutangkan sama ada perkara harus atau tidak, kemudia orang yang berhutang tidak mampu untuk membayarnya.” Lihat: Ibn Hajar al-Asqalani. Fath al-Bari. jil 2. hlm. 371.
Daripada Suhail, beliau berkata: “Abu Soleh memerintahkan kepada kami apabila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring sebelah kanan kemudian mengucapkan:
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
Maksudnya: “Ya Allah! Tuhan yang menguasai langit ketujuh-tujuh langit, Tuhan yang menguasai ‘Arsy yang agung, Tuhan kami dan Tuhan kepada segala sesuatu. Tuhan yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji benih, Tuhan yang menurunkan Taurat, Injil dan Furqan (Al-Quran). Aku memohon perlindungan dengan-Mu daripada segala kejahatan sesuatu yang Engkau memegang rambut hadapannya (yakni semua makhluk dibawah kekuasaan Allah). Ya Allah! Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelah-Mu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang Zahir, tidak ada sesuatu di atas-Mu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang terlepas daripada-Mu. Langsaikanlah hutang kami dan berilah kepada kami kekayaan hingga terlepas daripada kefakiran.”
Riwayat Muslim (2713)
Imam Nawawi rahimahullah menyebut: “Yang dikehendaki dengan maksud hutang adalah kewajiban pada Allah SWT dan kewajiban terhadap hamba seluruhnya, ianya merangkumi segala macam jenis kewajiban.” (Lihat: Abu Zakaria Muhyiddin Yahya bin Syarf al-Nawawi. Syarh al-Nawawi ‘ala Muslim. juz. 17. hlm. 36). Beirut. Dar Ihya’ al-Turath al-‘Arabi.
Hadis Ali RA. Daripada Ali RA, bahawa seorang hamba mukatab telah datang menemuinya dan berkata: “Sesungguhnya aku tidak mampu untuk melangsaikan hutang perjanjian dengan tuan aku (perjanjian kitabah iaitu antara hamba dengan tuannya untuk pembebasan dirinya), maka tolonglah aku! Maka Saidina Ali RA berkata: “Mahukah kamu aku ajarkan kepadamu doa yang telah Rasulullah SAW ajarkan kepada mereka. (Iaitu) Jika kamu dibebani hutang yang setinggi bukit, Allah akan selesaikanya untuk kamu? Saidina Ali berkata: “Katakanlah:
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Maksudnya: “Ya Allah! Cukupkanlah aku dengan dengan yang halal dan jauhkanlah aku daripada yang haram, dan cukupkanlah aku dengan kurniaan-Mu daripada bergantung kepada selain-Mu.”
Riwayat al-Tirmizi. Hadis hasan sahih.
Semoga dengan sedikit perkongsian ini dapat memberikan kita kefahaman dan keyakinan kepada Allah SWT. Amiin.
Sumber : Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan
1:53 AM
Menurut al-Hakim, hadith ini mengandungi sanad yang sahih, tetapi tidak diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Ia mempunyai shahid yang menyokongnya. Menurut al-Dhahabi, status hadith ini adalah sahih. Al-Albani mengatakan bahawa hadith ini berstatus hasan sahih.
Namun begitu, ketika mengulas hadith yang terdapat di dalam Sunan Ibn Majah, al-Albani mengatakan hadith ini berstatus sahih. Menurut Husayn Salim Asad, kesemua rijal yang terdapat pada sanad hadith adalah dalam kategori sahih. Namun begitu, ketika Shu‘ayb al-Arna’ut menganalisis hadith yang terdapat di dalam karya Musnad Ahmad, beliau mengatakan bahawa status hadith ini adalah da‘if.
Menurut pengkaji, kemungkinan dikatakan da‘if oleh beliau adalah disebabkan terdapat perawi yang bernama ‘Amru bin Abi ‘Amru pada sanad hadith riwayat Imam Ahmad, dikritik oleh sebahagian ulama akan kedabitannya. Bagi pengkaji, walaupun perawi ini dikritik oleh sebahagian ulama, tetapi bagi sebahagian ulama yang lain menerima periwayatan beliau.
Oleh itu, keda‘ifan perawi ini masih dalam perselisihan di kalangan ulama. Hukumnya berbeza dengan keda‘ifan yang tiada khilaf di kalangan ulama, kerana keda‘ifan yang masih ada khilaf itu lebih ringan berbanding keda‘ifan yang tiada khilaf di kalangan ulama. Oleh yang demikian, pengkaji membuat kesimpulan bahawa hadith yang dikemukakan ini berstatus sahih, memandangkan sanad dan matannya yang dihukumkan sahih oleh kebanyakan ulama.
Hadith di atas menyatakan tentang larangan perlakuan seperti kaum Nabi Lut a.s. iaitu melakukan hubungan seks sesama lelaki atau homeseksual serta hukuman bunuh terhadap kedua-dua pelakunya.
Al-Khattabi dalam Ma‘alim al-Sunan mengatakan bahawa perbuatan kaum Nabi Lut ini dihukum dengan sedemikian berat kerana seolah-olah para fuqaha’ merujuk kepada maksud di sebalik seksaan dan azab Allah SWT yang telah menghujani batu ke atas kaum Lut sehingga mereka terbunuh semuanya.
Sedangkan diperintahkan bunuh orang yang mengajak melakukan perbuatan itu adalah merujuk kepada makna di dalam syariat, iaitu mati disebabkan oleh hukuman rejam dengan batu bagi pelaku yang telah berkahwin. Manakala pelaku yang belum berkahwin disebat sebanyak 100 kali sebatan, tetapi tidak dibunuh.
Pendapat ini merujuk kepada pandangan Sa‘d bin al-Musayyab, ‘Ata’ bin Abi Rabah, al-Nakha‘i, al-Hasan dan Qatadah. Bahkan ia adalah pandangan yang kuat dalam mazhab al-Shafi‘i.
ISU LGBT : HUKUMAN BUNUH TERHADAP PERLAKU HOMOSEKSUAL - HADIS
Written By Unknown on Tuesday, August 21, 2018 | 1:53 AM
Menurut al-Hakim, hadith ini mengandungi sanad yang sahih, tetapi tidak diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Ia mempunyai shahid yang menyokongnya. Menurut al-Dhahabi, status hadith ini adalah sahih. Al-Albani mengatakan bahawa hadith ini berstatus hasan sahih.
Namun begitu, ketika mengulas hadith yang terdapat di dalam Sunan Ibn Majah, al-Albani mengatakan hadith ini berstatus sahih. Menurut Husayn Salim Asad, kesemua rijal yang terdapat pada sanad hadith adalah dalam kategori sahih. Namun begitu, ketika Shu‘ayb al-Arna’ut menganalisis hadith yang terdapat di dalam karya Musnad Ahmad, beliau mengatakan bahawa status hadith ini adalah da‘if.
Menurut pengkaji, kemungkinan dikatakan da‘if oleh beliau adalah disebabkan terdapat perawi yang bernama ‘Amru bin Abi ‘Amru pada sanad hadith riwayat Imam Ahmad, dikritik oleh sebahagian ulama akan kedabitannya. Bagi pengkaji, walaupun perawi ini dikritik oleh sebahagian ulama, tetapi bagi sebahagian ulama yang lain menerima periwayatan beliau.
Oleh itu, keda‘ifan perawi ini masih dalam perselisihan di kalangan ulama. Hukumnya berbeza dengan keda‘ifan yang tiada khilaf di kalangan ulama, kerana keda‘ifan yang masih ada khilaf itu lebih ringan berbanding keda‘ifan yang tiada khilaf di kalangan ulama. Oleh yang demikian, pengkaji membuat kesimpulan bahawa hadith yang dikemukakan ini berstatus sahih, memandangkan sanad dan matannya yang dihukumkan sahih oleh kebanyakan ulama.
Hadith di atas menyatakan tentang larangan perlakuan seperti kaum Nabi Lut a.s. iaitu melakukan hubungan seks sesama lelaki atau homeseksual serta hukuman bunuh terhadap kedua-dua pelakunya.
Al-Khattabi dalam Ma‘alim al-Sunan mengatakan bahawa perbuatan kaum Nabi Lut ini dihukum dengan sedemikian berat kerana seolah-olah para fuqaha’ merujuk kepada maksud di sebalik seksaan dan azab Allah SWT yang telah menghujani batu ke atas kaum Lut sehingga mereka terbunuh semuanya.
Sedangkan diperintahkan bunuh orang yang mengajak melakukan perbuatan itu adalah merujuk kepada makna di dalam syariat, iaitu mati disebabkan oleh hukuman rejam dengan batu bagi pelaku yang telah berkahwin. Manakala pelaku yang belum berkahwin disebat sebanyak 100 kali sebatan, tetapi tidak dibunuh.
Pendapat ini merujuk kepada pandangan Sa‘d bin al-Musayyab, ‘Ata’ bin Abi Rabah, al-Nakha‘i, al-Hasan dan Qatadah. Bahkan ia adalah pandangan yang kuat dalam mazhab al-Shafi‘i.
Labels:
HADIS
1:32 AM
Hadith ini terdapat di dalam karya al-Mu‘jam al-Awsat,18 dan Musnad Ahmad.19
Menurut Shu‘ayb al-Arna’ut, hadith ini berstatus sahih, tetapi sanadnya terputus.20 Oleh yang demikian, hadith ini adalah berstatus sahih walaupun dikatakan sanadnya terputus, kerana hal sebegini tidak memberikan apa-apa kesan kepada kesahihan matannya.
Hadith ini menjelaskan tentang hukum wanita bersedap-sedapan (termasuk bersetubuh) dengan wanita lain dan lelaki yang mendatangi lelaki lain. Kedua-dua jenis perlakuan ini dinamakan sebagai golongan lesbian (bagi sesama wanita) dan gay (bagi sesama lelaki) atau disebutkan juga golongan homoseksual. Kedua-dua perbuatan terkutuk ini adalah termasuk dalam kategori zina.
ISU LGBT : PERBUATAN HOMOSEKSUAL (LESBIAN & GAY) MERUPAKAN DOSA ZINA - HADIS
Hadith ini terdapat di dalam karya al-Mu‘jam al-Awsat,18 dan Musnad Ahmad.19
Menurut Shu‘ayb al-Arna’ut, hadith ini berstatus sahih, tetapi sanadnya terputus.20 Oleh yang demikian, hadith ini adalah berstatus sahih walaupun dikatakan sanadnya terputus, kerana hal sebegini tidak memberikan apa-apa kesan kepada kesahihan matannya.
Hadith ini menjelaskan tentang hukum wanita bersedap-sedapan (termasuk bersetubuh) dengan wanita lain dan lelaki yang mendatangi lelaki lain. Kedua-dua jenis perlakuan ini dinamakan sebagai golongan lesbian (bagi sesama wanita) dan gay (bagi sesama lelaki) atau disebutkan juga golongan homoseksual. Kedua-dua perbuatan terkutuk ini adalah termasuk dalam kategori zina.
Labels:
HADIS
12:03 AM
Sebagai seorang Muslim kita semua tahu bahawa solat itu merupakan kewajipan yang Allah s.w.t. suruh seperti mana yang terdapat di dalam rukun Islam yang ke2.
Selama
kita hidup pernah tak kita tinggal solat? Kita manusia akhir zaman yang
lemah imannya, sering kali lalai dalam kewajiban yang Allah s.w.t.
suruh. Mungkin kita adalah dalam golongan orang yang pernah tinggal
solat baik sengaja ataupun tidak sengaja. Sekarang rasa menyesal itu
mungkin mula dirasai oleh kita semua disebabkan dahulunya jahil tentang
agama dan sering tinggal solat walaupun sudah aqal baligh dulu.
Alhamdulillah hari ini Allah masih lagi hidupkan kita, memang Dia tahu banyaknya dosa kita dan mahu memberi ruang kepada kita untuk bertaubat. Selagi ajal belum tiba eloklah kita semua qada' solat kita yang kita tinggal dulu. Puasa yang ditinggalkan kena ganti, hutang dengan manusia pun kita kena bayar inikan hutang kita dengan Allah s.w.t.
Ada pendapat yang mengatakan hanya perlu qada' solat yang ditinggalkan kerana tidak sengaja terlupa atau tertidur dan tidak perlu qada' solat yang sengaja ditinggalkan. Misalnya sembahyang yang ditinggalkan dengan sengaja kerana lalai semasa “muda-muda dulu”. Mereka mengatakan cukup dengan istighfar dan bertaubat sahaja.
Qada' ialah melakukan sesuatu ibadah di luar waktunya dan tunai ialah melakukan sesuatu ibadah di dalam waktunya. Secara mudahnya tunai “waktu Allah”, qada' “waktu kita”.
Dari ‘Aisyah r.a katanya: ”Apabila Rasulullah s.a.w. lupa solat malam, umpamanya kerana tertidur dan sebagainya, maka baginda menggantinya pada siang hari dua belas rakaat.” (Hadith riwayat Muslim)
Cara niat Qada' bagi solat fardu lima waktu pula ialah:
1. Solat Maghrib:
“Sahaja aku solat fardu maghrib tiga rakaat qada’ kerana Allah Ta’ala”
2. Solat Isyak:
“Sahaja aku solat fardu Isyak empat rakaat qada’ kerana Allah Ta’ala”
3. Solat Subuh:
“Sahaja aku Solat Fardu Subuh dua rakaat qada’ kerana Allah Ta'ala”
4. Solat Zuhur:
“Sahaja aku solat fardu Zuhur empat rakaat qada’ kerana Allah Ta'ala”
5. Solat Asar:
“Sahaja aku solat fardu Asar empat rakaat qadha’ kerana Allah Ta'ala"
Ada orang bertanya : Jika kita tertinggal solat (sengaja dan tidak sengaja) sejak akhil baligh sehingga sekarang (20-an; banyak waktu), perlukah di qada' semua jumlah solat yang tertinggal itu atau cukup dengan melakukan solat taubat?
Jawabnya, Wajib qada' solat yang telah tertinggal. Disini ada dua cara untuk qada', pertama jika seseorang yang tahu sebanyak mana dia telah tinggalkan solat fardhunya, maka qada'kanlah mengikut bilangan yang telah ditinggalkannya.
Cara kedua adalah bagi yang tidak tahu secara detail berapa banyak yang telah ditinggalkannya, yakni semenjak akil baligh, buatlah anggaran berapa banyak solat yang perlu diqada' dan berhentilah jika sudah yakin solat itu sudah diqada' kesemuanya. Cara yang terbaik adalah selepas selesai solat fardhu lakukan solat qada', buatlah berterusan begitu moga-moga diterima Allah.
Selain itu ada juga orang bertanya, jika ditakdirkan meninggal sebelum sempat mengqada' semua solat itu (tetapi sudah buat solat taubat) bagaimana?
Soal jika meninggal sebelum sempat mengqada' kesemua solat itu, semuanya bergantung pada Allah s.w.t, akan tetapi jika kita telah benar2 insaf dan niat untuk qada kesemua solat dan telah melakukan solat taubat dengan bersungguh-sungguh dan juga mengikuti segala perintah Allah s.w.t, in sya Allah akan diampuni dosa-dosanya. Untuk pengetahuan semua, qada' solat fardhu boleh dilakukan pada bila-bila masa sahaja tiada waktu larangan padanya. Semoga perkongsian ini bermanfaat kepada semua dalam mendapat pengampunan daripada Allah s.w.t.
CARA QADA' SOLAT YANG TERTINGGAL
Sebagai seorang Muslim kita semua tahu bahawa solat itu merupakan kewajipan yang Allah s.w.t. suruh seperti mana yang terdapat di dalam rukun Islam yang ke2.
Alhamdulillah hari ini Allah masih lagi hidupkan kita, memang Dia tahu banyaknya dosa kita dan mahu memberi ruang kepada kita untuk bertaubat. Selagi ajal belum tiba eloklah kita semua qada' solat kita yang kita tinggal dulu. Puasa yang ditinggalkan kena ganti, hutang dengan manusia pun kita kena bayar inikan hutang kita dengan Allah s.w.t.
Ok, apa yang mesti kita tahu tentang cara atau bagai mana mahu qada’ solat?
Ada pendapat yang mengatakan hanya perlu qada' solat yang ditinggalkan kerana tidak sengaja terlupa atau tertidur dan tidak perlu qada' solat yang sengaja ditinggalkan. Misalnya sembahyang yang ditinggalkan dengan sengaja kerana lalai semasa “muda-muda dulu”. Mereka mengatakan cukup dengan istighfar dan bertaubat sahaja.
Sebenarnya
pendapat ini tidak tepat kerana Rasulullah s.a.w. sendiri menqada'
solat yang ditinggalkan walaupun Baginda s.a.w. tidak tertidur atau
terlupa.
Qada' ialah melakukan sesuatu ibadah di luar waktunya dan tunai ialah melakukan sesuatu ibadah di dalam waktunya. Secara mudahnya tunai “waktu Allah”, qada' “waktu kita”.
Dari ‘Aisyah r.a katanya: ”Apabila Rasulullah s.a.w. lupa solat malam, umpamanya kerana tertidur dan sebagainya, maka baginda menggantinya pada siang hari dua belas rakaat.” (Hadith riwayat Muslim)
Cara niat Qada' bagi solat fardu lima waktu pula ialah:
1. Solat Maghrib:
“Sahaja aku solat fardu maghrib tiga rakaat qada’ kerana Allah Ta’ala”
2. Solat Isyak:
“Sahaja aku solat fardu Isyak empat rakaat qada’ kerana Allah Ta’ala”
3. Solat Subuh:
“Sahaja aku Solat Fardu Subuh dua rakaat qada’ kerana Allah Ta'ala”
4. Solat Zuhur:
“Sahaja aku solat fardu Zuhur empat rakaat qada’ kerana Allah Ta'ala”
5. Solat Asar:
“Sahaja aku solat fardu Asar empat rakaat qadha’ kerana Allah Ta'ala"
Ada orang bertanya : Jika kita tertinggal solat (sengaja dan tidak sengaja) sejak akhil baligh sehingga sekarang (20-an; banyak waktu), perlukah di qada' semua jumlah solat yang tertinggal itu atau cukup dengan melakukan solat taubat?
Jawabnya, Wajib qada' solat yang telah tertinggal. Disini ada dua cara untuk qada', pertama jika seseorang yang tahu sebanyak mana dia telah tinggalkan solat fardhunya, maka qada'kanlah mengikut bilangan yang telah ditinggalkannya.
Cara kedua adalah bagi yang tidak tahu secara detail berapa banyak yang telah ditinggalkannya, yakni semenjak akil baligh, buatlah anggaran berapa banyak solat yang perlu diqada' dan berhentilah jika sudah yakin solat itu sudah diqada' kesemuanya. Cara yang terbaik adalah selepas selesai solat fardhu lakukan solat qada', buatlah berterusan begitu moga-moga diterima Allah.
Selain itu ada juga orang bertanya, jika ditakdirkan meninggal sebelum sempat mengqada' semua solat itu (tetapi sudah buat solat taubat) bagaimana?
Soal jika meninggal sebelum sempat mengqada' kesemua solat itu, semuanya bergantung pada Allah s.w.t, akan tetapi jika kita telah benar2 insaf dan niat untuk qada kesemua solat dan telah melakukan solat taubat dengan bersungguh-sungguh dan juga mengikuti segala perintah Allah s.w.t, in sya Allah akan diampuni dosa-dosanya. Untuk pengetahuan semua, qada' solat fardhu boleh dilakukan pada bila-bila masa sahaja tiada waktu larangan padanya. Semoga perkongsian ini bermanfaat kepada semua dalam mendapat pengampunan daripada Allah s.w.t.
kredit: nasbunnuraini
11:51 PM
Nabi s.a.w bersabda dari Abi Hurairah: "Tujuh golongan yang Allah Naungi pada hari tiada naungan melainkan Naungan Allah: (diantranya) dan lelaki yang diajak membuat maksiat oleh wanita yang cantik serta berkedudukan tetapi lelaki itu menjawab "Sesungguhnya aku takut kepada Allah tuhan semesta alam.(Bukhari dan Muslim)
Nabi s.a.w menceritakan tiga orang yang masuk ke dalam gua dan mereka terperangkap di dalamnya setelah pintunya tertutup dengan batu besar. salah seorang bertawassul dengan amalannya seperti berikut: "Ya Allah sesungguhnya aku mempunyai sepupu perempuan yang amat ku cintai. Aku meminta untuk menggaulinya tetapi dia enggan .
Suatu hari dia dalam kesusahan dan meminta kepadaku seratus dinar. Aku pun mencari wang sebanyak yang diminta dan memberinya dengan syarat dia menyerah tubuhnya. Dia pun menyerahkan tubuhnya dalam keadaan terpaksa.
Ketika aku berada dicelah kedua pehanya; dia pun berkata "Hai Abdullah hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan janganlah dicabut dara melainkan dengan pernikahan.
" Lantas aku terus bangkit meninggalkannya bersama wang seratus dinar. Sekiranya engkau tahu aku melakukannya itu kerana Mu ya Allah maka bukalah pintu gua ini." Maka Allah membukanya sebahagian.(Hr Bukhari dan Muslim)
Nabi s.a.w bersabda: "Tuhanmu kagum dengan pemuda yang tidak mengikut keinginan hawa nafsunya." (Hr Ahmad) Pada zaman dulu di kufah, Iraq ada seorang pemuda yang cantik dan sangat kuat beribadat dan melawan hawa nafsu. Pada suatu hari dia tutun bersama kaumnya dan terpandang seorang wanita yang sangat lawa; lalu terpikat dan sangat cinta kepada wanita itu.
Wanita itu juga terpikat dgn pemuda tadi. Pemuda itu terus meminangnya tetapi ditolak kerana dia sudah bertunang dgn sepupunya. Apabila cinta mereka berdua telah membuak-buak sehingga menyiksa batin mereka; wanita itu terus menghantar surat yg tertulis "Sesungguhnya aku telah mengetahui begitu mendalamnya cintamu padaku dan sesungguhnya aku juga teramat mencintaimu.
Jika kamu setuju aku akan menziarahimu ataupun aku akan memudahkan kamu supaya kamu datang berjumpa denganku." Lalu si lelaki itu menjawab "Aku tidak memilih salah satu dari 2 pilihan ini. (ayat Quran)aku takut azab pada hari kiamat yang agung sekiranya aku membuat maksiat kepada Tuhanku."(15: Al-Anam) aku takut api neraka yang tidak akan terpadam dan tidak hilang kepanasannya.
" Apabila wanita itu mendengar kata-kata lelaki tadi terus dia menjawab "Aku merasakan dia memilih demikian kerana dia takut kepada Allah. Sepatutnya semua hamba perlu ada sifat takut kepada Allah kerana semua hamba adalah sama." Kemudian wanita itu terus meninggalkan dunia dan beribadat.
Walaupun begitu cinta pemuda itu makin memuncak sehingga akhirnya mati kerana cintanya. Pemuda itu menziarahi kubur wanita itu sambil berdoa dan menangis sehinggalah dia tertidur.
Dlm tidurnya dia bermimpi menjumpai wanita itu dalam keadaan yang amat baik sekali. Perempuan itu bertanya "Bagaimana dengan keadaanmu dan apa yang kamu buat setelah kematianku." dan wanita itu mendendangkan satu rangkap syair:
"Sebaik-baik cinta wahai permintaanku adalah cinta kepadamu ; cintamu membawa kepada kebaikan dan ihsan" Lelaki itu bertanya "Apa yang engkau dapat sekarang?" Wanita itu menjawab:
"Mendapat nikmat dan kehidupan yang tidak akan hilang di dalam syurga yang kekal dan kerajaan yang tidak akan musnah"
Lelaki itu berkata "Ingatlah aku disana kerana aku tidak melupakanmu." wanita itu menjawab "Demi Allah aku tidak pernah melupakanmu dan aku telah meminta kepada Allah supaya kita dapat disatukan. Hendaklah kamu bersungguh-sungguh untuk mendapatku.
" Lelaki itu bertanya "Bila aku boleh berjumpa dengan mu?" Wanita itu menjawab "Engkau bertemu dengan ku tidak lama lagi." Setelah tujuh hari pemuda itu pun meninggal dunia. Semoga Allah merahmatinya.
Marilah kita bersama-sama meninggalkan hubungan cinta melainkan setelah kita bernikah. Jauhkanlah maksiat dan wujudkan hubungan Allah dengan kukuh.
KISAH PERMUDA YANG MENGAWAL NAFSU
Written By Unknown on Monday, August 20, 2018 | 11:51 PM
Nabi s.a.w bersabda dari Abi Hurairah: "Tujuh golongan yang Allah Naungi pada hari tiada naungan melainkan Naungan Allah: (diantranya) dan lelaki yang diajak membuat maksiat oleh wanita yang cantik serta berkedudukan tetapi lelaki itu menjawab "Sesungguhnya aku takut kepada Allah tuhan semesta alam.(Bukhari dan Muslim)
Nabi s.a.w menceritakan tiga orang yang masuk ke dalam gua dan mereka terperangkap di dalamnya setelah pintunya tertutup dengan batu besar. salah seorang bertawassul dengan amalannya seperti berikut: "Ya Allah sesungguhnya aku mempunyai sepupu perempuan yang amat ku cintai. Aku meminta untuk menggaulinya tetapi dia enggan .
Suatu hari dia dalam kesusahan dan meminta kepadaku seratus dinar. Aku pun mencari wang sebanyak yang diminta dan memberinya dengan syarat dia menyerah tubuhnya. Dia pun menyerahkan tubuhnya dalam keadaan terpaksa.
Ketika aku berada dicelah kedua pehanya; dia pun berkata "Hai Abdullah hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan janganlah dicabut dara melainkan dengan pernikahan.
" Lantas aku terus bangkit meninggalkannya bersama wang seratus dinar. Sekiranya engkau tahu aku melakukannya itu kerana Mu ya Allah maka bukalah pintu gua ini." Maka Allah membukanya sebahagian.(Hr Bukhari dan Muslim)
Nabi s.a.w bersabda: "Tuhanmu kagum dengan pemuda yang tidak mengikut keinginan hawa nafsunya." (Hr Ahmad) Pada zaman dulu di kufah, Iraq ada seorang pemuda yang cantik dan sangat kuat beribadat dan melawan hawa nafsu. Pada suatu hari dia tutun bersama kaumnya dan terpandang seorang wanita yang sangat lawa; lalu terpikat dan sangat cinta kepada wanita itu.
Wanita itu juga terpikat dgn pemuda tadi. Pemuda itu terus meminangnya tetapi ditolak kerana dia sudah bertunang dgn sepupunya. Apabila cinta mereka berdua telah membuak-buak sehingga menyiksa batin mereka; wanita itu terus menghantar surat yg tertulis "Sesungguhnya aku telah mengetahui begitu mendalamnya cintamu padaku dan sesungguhnya aku juga teramat mencintaimu.
Jika kamu setuju aku akan menziarahimu ataupun aku akan memudahkan kamu supaya kamu datang berjumpa denganku." Lalu si lelaki itu menjawab "Aku tidak memilih salah satu dari 2 pilihan ini. (ayat Quran)aku takut azab pada hari kiamat yang agung sekiranya aku membuat maksiat kepada Tuhanku."(15: Al-Anam) aku takut api neraka yang tidak akan terpadam dan tidak hilang kepanasannya.
" Apabila wanita itu mendengar kata-kata lelaki tadi terus dia menjawab "Aku merasakan dia memilih demikian kerana dia takut kepada Allah. Sepatutnya semua hamba perlu ada sifat takut kepada Allah kerana semua hamba adalah sama." Kemudian wanita itu terus meninggalkan dunia dan beribadat.
Walaupun begitu cinta pemuda itu makin memuncak sehingga akhirnya mati kerana cintanya. Pemuda itu menziarahi kubur wanita itu sambil berdoa dan menangis sehinggalah dia tertidur.
Dlm tidurnya dia bermimpi menjumpai wanita itu dalam keadaan yang amat baik sekali. Perempuan itu bertanya "Bagaimana dengan keadaanmu dan apa yang kamu buat setelah kematianku." dan wanita itu mendendangkan satu rangkap syair:
"Sebaik-baik cinta wahai permintaanku adalah cinta kepadamu ; cintamu membawa kepada kebaikan dan ihsan" Lelaki itu bertanya "Apa yang engkau dapat sekarang?" Wanita itu menjawab:
"Mendapat nikmat dan kehidupan yang tidak akan hilang di dalam syurga yang kekal dan kerajaan yang tidak akan musnah"
Lelaki itu berkata "Ingatlah aku disana kerana aku tidak melupakanmu." wanita itu menjawab "Demi Allah aku tidak pernah melupakanmu dan aku telah meminta kepada Allah supaya kita dapat disatukan. Hendaklah kamu bersungguh-sungguh untuk mendapatku.
" Lelaki itu bertanya "Bila aku boleh berjumpa dengan mu?" Wanita itu menjawab "Engkau bertemu dengan ku tidak lama lagi." Setelah tujuh hari pemuda itu pun meninggal dunia. Semoga Allah merahmatinya.
Marilah kita bersama-sama meninggalkan hubungan cinta melainkan setelah kita bernikah. Jauhkanlah maksiat dan wujudkan hubungan Allah dengan kukuh.
Labels:
KISAH TELADAN
4:51 PM
Hati Memandang Allah; “Apabila seseorang itu telah sempurna syariatnya, maka dengan syariat itu menjadi perantaraan untuk meraih hakikat,apa itu hakikat, iaitu hati yang telah terbuka sehingga mengenali Allah سبحانه وتعالى mengapa ia sujud, apabila berbicara mengenai masjid ia tidak nampak masjid,tetapi apa yang disebalik masjid.”
“Jika ia berinteraksi dengan manusia ia tidak nampak manusia,hakikat siapa yang menggerakkan manusia itu yang ia sedang berinteraksi,hatta seseorang yang melakukan keburukan, tohmahan, celaan, cacian, interaksinya dengan orang yang melakukan tohmahan, yang menyakitinya, ia tidak terus marah atau melenting tetapi pandangannya siapa yang disebaliknya,yang menggerakkan.”
“Maka apabila ia melihat disebaliknya,ia akan menyikapi sesuatu itu dengan penuh adab, dengan akhlak,tanpa dengan emosi ,tanpa dengan kemarahan yang melulu dan tak tentu hala,kadangkala kemarahan dan panas baran tersebut menatijahkan sesuatu yang lebih buruk,sesuatu yang patut ditangani dengan penuh kelembutan, penuh kasih sayang dan penuh sistematik. Tetapi, oleh kerana panas baran,kepalanya tidak dapat bertindak dan berfikir dengan betul,ia menatijahkan sesuatu akhlak,interaksi yang buruk terhadap orang yang mentohmahnya,yang menyakiti kita.”
“Sebab itu,ulama tasawwuf mengatakan orang yang marah,panas baran,marah melulu pada orang lain ini,sebetulnya ia telah lupa pada Allah سبحانه وتعالى ia tidak nampak hakikat yang mengerakkan segala sesuatu adalah Allah سبحانه وتعالى hakikat yang mengerakkan sesuatu,yang mengerakkan lidah orang tersebut berkata mengenai kita, disebaliknya adalah Allah سبحانه وتعالى sebab itu pemaksiat ,pendosa, orang yang bermusuh dengan kita itu, kita tidak membenci orang tersebut.”
“Agama kita mengajar satu makna yang mendalam,dalam perhubungan kita dengan makhluk Allah ,kerna pada mata kasar kita,kita nampak dan sedang bergaul, muamalah, berinteraksi dengan makhluk, tapi pada erti kata yang sebenar hakikatnya kita sedang bermuamalah, berinteraksi dengan Allah سبحانه وتعالى kerna itu orang yang mencapai hakikat itu hatinya lembut,hatinya mudah memaafkan hatinya berakhlak dengan akhlak Allah سبحانه وتعالى dalam satu riwayat mengatakan hendaklah kamu berakhlak dengan akhlak Allah سبحانه وتعالى, sifat Allah سبحانه وتعالى penuh dengan rahmat, penuh dengan kasih sayang dan ianya telah dicurahkan kepada nabi Muhammadﷺ. Lalu dengan kesedaran hati yang mengasihi saudaranya yang lain, seseorang dapat berusaha membetulkan keadaan dgn cara yang berhikmah penuh bersangka baik, samada dgn berdiam diri, senyuman, memberi teguran, nasihat dan dakwah yang bijaksana serta doa yang tiada putus."
“Maka membaca kisah-kisah bagaimana nabiﷺ menzahirkan kerahmatan, kasih sayang, kelembutan, kemaafan kepada manusia ,ianya adalah satu kekuatan perpindahan kepada kita, ianya mampu memunculkan akhlak dalam diri kita ,kerna akhlak yang disebut tadi bukan sesuatu yang berada diluar kita hingga ia perlu ditransferkan, tidak.”
“Tetapi hakikatnya ia berada dalam diri kita,sifat sabar sifat pemaaf, kelembutan semuanya terpendam,ianya akan terkeluar apabila terkena pada tarbiyahnya, pada tazkiyyahnya, kadangkala ia mendapat kekuatan apabila mendengar kisah para sahabat Nabi ﷺ bagaimana akhlak para nabi, akhlak rasulullahﷺ ,maka ulama tasawwuf mengatakan kisah -kisah, akhlak -akhlak para wali ini, ianya adalah seumpama bala tentera daripada Allahسبحانه وتعالى untuk menguatkan hati manusia.”
Demikian adalah sekelumit dari makna al-Ihsan yang perlu dicapai oleh orang beriman, sabda Baginda saw "al-Ihsan itu adalah kamu menjadi hamba Allah seolah-olah kamu melihat Allah, jika kamu tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu". (Muslim)
SILA SHARE DAN SEBARKAN
BAGAIMANA MENGATASI PANAS BARAN DAN EMOSI
Hati Memandang Allah; “Apabila seseorang itu telah sempurna syariatnya, maka dengan syariat itu menjadi perantaraan untuk meraih hakikat,apa itu hakikat, iaitu hati yang telah terbuka sehingga mengenali Allah سبحانه وتعالى mengapa ia sujud, apabila berbicara mengenai masjid ia tidak nampak masjid,tetapi apa yang disebalik masjid.”
“Jika ia berinteraksi dengan manusia ia tidak nampak manusia,hakikat siapa yang menggerakkan manusia itu yang ia sedang berinteraksi,hatta seseorang yang melakukan keburukan, tohmahan, celaan, cacian, interaksinya dengan orang yang melakukan tohmahan, yang menyakitinya, ia tidak terus marah atau melenting tetapi pandangannya siapa yang disebaliknya,yang menggerakkan.”
“Maka apabila ia melihat disebaliknya,ia akan menyikapi sesuatu itu dengan penuh adab, dengan akhlak,tanpa dengan emosi ,tanpa dengan kemarahan yang melulu dan tak tentu hala,kadangkala kemarahan dan panas baran tersebut menatijahkan sesuatu yang lebih buruk,sesuatu yang patut ditangani dengan penuh kelembutan, penuh kasih sayang dan penuh sistematik. Tetapi, oleh kerana panas baran,kepalanya tidak dapat bertindak dan berfikir dengan betul,ia menatijahkan sesuatu akhlak,interaksi yang buruk terhadap orang yang mentohmahnya,yang menyakiti kita.”
“Sebab itu,ulama tasawwuf mengatakan orang yang marah,panas baran,marah melulu pada orang lain ini,sebetulnya ia telah lupa pada Allah سبحانه وتعالى ia tidak nampak hakikat yang mengerakkan segala sesuatu adalah Allah سبحانه وتعالى hakikat yang mengerakkan sesuatu,yang mengerakkan lidah orang tersebut berkata mengenai kita, disebaliknya adalah Allah سبحانه وتعالى sebab itu pemaksiat ,pendosa, orang yang bermusuh dengan kita itu, kita tidak membenci orang tersebut.”
“Agama kita mengajar satu makna yang mendalam,dalam perhubungan kita dengan makhluk Allah ,kerna pada mata kasar kita,kita nampak dan sedang bergaul, muamalah, berinteraksi dengan makhluk, tapi pada erti kata yang sebenar hakikatnya kita sedang bermuamalah, berinteraksi dengan Allah سبحانه وتعالى kerna itu orang yang mencapai hakikat itu hatinya lembut,hatinya mudah memaafkan hatinya berakhlak dengan akhlak Allah سبحانه وتعالى dalam satu riwayat mengatakan hendaklah kamu berakhlak dengan akhlak Allah سبحانه وتعالى, sifat Allah سبحانه وتعالى penuh dengan rahmat, penuh dengan kasih sayang dan ianya telah dicurahkan kepada nabi Muhammadﷺ. Lalu dengan kesedaran hati yang mengasihi saudaranya yang lain, seseorang dapat berusaha membetulkan keadaan dgn cara yang berhikmah penuh bersangka baik, samada dgn berdiam diri, senyuman, memberi teguran, nasihat dan dakwah yang bijaksana serta doa yang tiada putus."
“Maka membaca kisah-kisah bagaimana nabiﷺ menzahirkan kerahmatan, kasih sayang, kelembutan, kemaafan kepada manusia ,ianya adalah satu kekuatan perpindahan kepada kita, ianya mampu memunculkan akhlak dalam diri kita ,kerna akhlak yang disebut tadi bukan sesuatu yang berada diluar kita hingga ia perlu ditransferkan, tidak.”
“Tetapi hakikatnya ia berada dalam diri kita,sifat sabar sifat pemaaf, kelembutan semuanya terpendam,ianya akan terkeluar apabila terkena pada tarbiyahnya, pada tazkiyyahnya, kadangkala ia mendapat kekuatan apabila mendengar kisah para sahabat Nabi ﷺ bagaimana akhlak para nabi, akhlak rasulullahﷺ ,maka ulama tasawwuf mengatakan kisah -kisah, akhlak -akhlak para wali ini, ianya adalah seumpama bala tentera daripada Allahسبحانه وتعالى untuk menguatkan hati manusia.”
Demikian adalah sekelumit dari makna al-Ihsan yang perlu dicapai oleh orang beriman, sabda Baginda saw "al-Ihsan itu adalah kamu menjadi hamba Allah seolah-olah kamu melihat Allah, jika kamu tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu". (Muslim)
SILA SHARE DAN SEBARKAN
Labels:
PANDUAN
4:39 PM
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
"Sesungguhnya kamu akan mati, dan sesungguhnya mereka juga akan mati" [Surah az-Zumar 30]
Ayat ini mengingatkan kita tentang kematian. Semua manusia akan mati. Kita akan mati dan musuh kita juga akan mati. Orang baik mati. Orang jahat pun akan mati juga.
Kita tidak perlu untuk fikir tentang bila dan dimana kita akan mati. Hal ini adalah ketetapan Allah swt untuk semua makhluknya.
Yang perlu kita fikirkan ialah bagaimana cara kita akan mati samada dalam keadaan diredhai Allah atau dimurkai Allah. Kita perlu merancang kematian kita dengan persediaan dan persiapan yang terbaik. Melakukan amal soleh dan ketaatan sepanjang hidup ini. Menjauhi segala tegahan Allah disepanjang masa. Semoga kematian yang akan kita hadapi penuh dengan kebahagiaan dan kedamaian.
Rancanglah kematian dengan sebaik-baiknya kerana sewaktu didunia kita diberi pilihan untuk memilih. Namun selepas nyawa kita ditarik, maka kita tidak akan diberi pilihan lagi. Kita akan berdepan dengan ketentuan Allah samada bahagia atau celaka berdasarkan amal yang telah kita sediakan.
RANCANGLAH KEMATIAN, SEMOGA HUSNUL KHATIMAH
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
"Sesungguhnya kamu akan mati, dan sesungguhnya mereka juga akan mati" [Surah az-Zumar 30]
Ayat ini mengingatkan kita tentang kematian. Semua manusia akan mati. Kita akan mati dan musuh kita juga akan mati. Orang baik mati. Orang jahat pun akan mati juga.
Kita tidak perlu untuk fikir tentang bila dan dimana kita akan mati. Hal ini adalah ketetapan Allah swt untuk semua makhluknya.
Yang perlu kita fikirkan ialah bagaimana cara kita akan mati samada dalam keadaan diredhai Allah atau dimurkai Allah. Kita perlu merancang kematian kita dengan persediaan dan persiapan yang terbaik. Melakukan amal soleh dan ketaatan sepanjang hidup ini. Menjauhi segala tegahan Allah disepanjang masa. Semoga kematian yang akan kita hadapi penuh dengan kebahagiaan dan kedamaian.
Rancanglah kematian dengan sebaik-baiknya kerana sewaktu didunia kita diberi pilihan untuk memilih. Namun selepas nyawa kita ditarik, maka kita tidak akan diberi pilihan lagi. Kita akan berdepan dengan ketentuan Allah samada bahagia atau celaka berdasarkan amal yang telah kita sediakan.
1:50 AM
Bagaimana wanita boleh bersedekah, sedangkan mereka adalah suri rumah dan mereka juga tidak punya gaji atau gaji tidak seberapa untuk disedekahkan?
Apabila seorang wanita mendengar tentang keutamaan sedekah, ada yang merasa sedih dan berandaikan dengan berkata: "Bagaimana, sedang aku tak punya duit?" Walaupun demikian, kita wanita diperintahkan untuk bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai setiap wanita, bersedekahlah, dan perbanyaklah istighfar, sebab aku melihat kalian sebagai majoriti penghuni neraka."
Dan sabda beliau itu menambah khuatir dan rasa takut pada diri kita. Dan solusinya?
Sebenarnya mudah, sesungguhnya kurnia dan kemurahan Allah Ta'ala begitu luas dan tiada henti.
Dia menjadikan sedekah bukan hanya pada harta sahaja. Namun, setiap pintu kebaikan adalah sedekah.
Berikut contoh-contohnya:
Sedekah itu beraneka ragam:
Milik Allah lah segala puji dan kurnia.
Kaedah Penting:
Lakukanlah secara ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan dari siapapun...
Kaum kerabat lebih utama untuk mendapat kebaikan kita (kedua orang tuamu, suami, dan anak-anakmu). Mereka yang paling utama.... yang paling dekat, kemudian yang terdekat.
Perlu diingatkan bahawa;
"Sedekah itu menghapus dosa, sebagaimana air mematikan api".
Sebarkanlah info ini, supaya menjadi sedekah untuk anda, dengan izin Allah.
Aamiin Ya Robbal 'Alamin.... (mengirimkan/menyebarkan artikel ini juga adalah sedekah).
Wallahu a'lam...
CARA WANITA BERSEDEKAH
Written By Unknown on Sunday, August 19, 2018 | 1:50 AM
Bagaimana wanita boleh bersedekah, sedangkan mereka adalah suri rumah dan mereka juga tidak punya gaji atau gaji tidak seberapa untuk disedekahkan?
Apabila seorang wanita mendengar tentang keutamaan sedekah, ada yang merasa sedih dan berandaikan dengan berkata: "Bagaimana, sedang aku tak punya duit?" Walaupun demikian, kita wanita diperintahkan untuk bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai setiap wanita, bersedekahlah, dan perbanyaklah istighfar, sebab aku melihat kalian sebagai majoriti penghuni neraka."
Dan sabda beliau itu menambah khuatir dan rasa takut pada diri kita. Dan solusinya?
Sebenarnya mudah, sesungguhnya kurnia dan kemurahan Allah Ta'ala begitu luas dan tiada henti.
Dia menjadikan sedekah bukan hanya pada harta sahaja. Namun, setiap pintu kebaikan adalah sedekah.
Berikut contoh-contohnya:
Sedekah itu beraneka ragam:
- Setiap tasbih dan tahmid adalah sedekah.
- Setiap takbir dan tahlil adalah sedekah.
- Amar ma'ruf nahi munkar anda (menganjurkan yang baik dan mencegah yang buruk) adalah sedekah.
- Bukalah Whatsapp, FB, Instagram dll anda setiap hari, bersedekahlah dengan cara mengirim ucapan-ucapan yang baik kepada semua yang anda kenal, dan setiap kalimat yang baik adalah sedekah. Share ilmu agama , kuliah , ilmu yg bermanfaat.
- Senyum anda kepada suami dan anak-anak anda, serta kepada sesama kaum muslimat adalah sedekah.
- Dua rakaat Dhuha menyamai 360 sedekah.
- Tahanlah diri anda dari keinginan untuk berbuat buruk, itu pun sedekah.
- Singkirkanlah setiap bentuk gangguan yang dapat mencelakakan orang dijalan, itupun sedekah.
- Ucapkanlah salam kepada siapa saja yang anda temui, itupun sedekah.
- Berilah makan kepada jiran atau sesiapa pun dengan makanan yang juga anda dan keluarga anda makan, itupun sedekah.
- Berilah makan pada kucing, burung atau binatang lainnya atau manusia, itupun sedekah.
- Muliakanlah tamu di rumah anda yang melebihi 3 hari, itupun sedekah.
- Berusahalah menolong dan membantu orang lain, samada org Islam ataupun bkn Islam, itupun sedekah.
- Tuntutlah ilmu agama, ajarkan dan sebarkan, baik dengan cara mendengar, membaca, atau menulis sesuai kemampuan anda, itupun sedekah.
- Seteguk air yang anda berikan untuk orang yang haus adalah sedekah.
Milik Allah lah segala puji dan kurnia.
Kaedah Penting:
Lakukanlah secara ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan dari siapapun...
Kaum kerabat lebih utama untuk mendapat kebaikan kita (kedua orang tuamu, suami, dan anak-anakmu). Mereka yang paling utama.... yang paling dekat, kemudian yang terdekat.
Perlu diingatkan bahawa;
"Sedekah itu menghapus dosa, sebagaimana air mematikan api".
Sebarkanlah info ini, supaya menjadi sedekah untuk anda, dengan izin Allah.
Aamiin Ya Robbal 'Alamin.... (mengirimkan/menyebarkan artikel ini juga adalah sedekah).
Wallahu a'lam...
1:39 AM
Kadang-kadang kita cuba nak faham apa yang Allah aturkan untuk kita,
Kadang-kadang kita persoalkan ujian yang Allah campakkan kepada kita,
Kadang-kadang kita rasa kecewa apabila kita tak dapat penuhi impian kita,
Kadang-kadang kita penat dan lesu sebab kita cuba untuk berubah, tapi kita tak dapat sokongan yang kita perlukan,
Kadang-kadang kita rasa rimas dan lelah untuk jadi baik,
Kadang-kadang kita rasa dunia tak adil pada diri kita, kerana seringkali kita dipersalahkan untuk benda yang remeh...
Atau dipersalahkan atas hal
Yàng tidak kita lakukan..
Dan kadang-kadang kita kesal, kita tidak tahu mengapa kita diciptakan.
Apabila perasaan kadang-kadang ini datang menerpa, SELALULAH beristighfar dan mohon keampunan,
SELALULAH baca dan tadabbur ayat-ayat cinta dari Allah,
SELALULAH berjumpa dengan rakan-rakan yang soleh agar bertambah iman,
SELALULAH rasa bersyukur untuk setiap nikmat yang Allah kurniakan,
SELALULAH ingat ada yang jauh lebih malang daripada diri kita yang sebenarnya cukup keperluan,
SELALULAH cuba untuk sabar dan redha dengan setiap dugaan,
Dan SELALULAH bermuhasabah semula apa tujuan sebenar kita dijadikan.
Kerana pada KADANG-KADANG itu sentiasa ada syaitan yang membisikkan,
Sedangkan pada SELALU itu, sentiasa ada Allah yang penuh dengan kecintaan.
Senyum....
KADANG-KADANG
Kadang-kadang kita cuba nak faham apa yang Allah aturkan untuk kita,
Kadang-kadang kita persoalkan ujian yang Allah campakkan kepada kita,
Kadang-kadang kita rasa kecewa apabila kita tak dapat penuhi impian kita,
Kadang-kadang kita penat dan lesu sebab kita cuba untuk berubah, tapi kita tak dapat sokongan yang kita perlukan,
Kadang-kadang kita rasa rimas dan lelah untuk jadi baik,
Kadang-kadang kita rasa dunia tak adil pada diri kita, kerana seringkali kita dipersalahkan untuk benda yang remeh...
Atau dipersalahkan atas hal
Yàng tidak kita lakukan..
Dan kadang-kadang kita kesal, kita tidak tahu mengapa kita diciptakan.
Apabila perasaan kadang-kadang ini datang menerpa, SELALULAH beristighfar dan mohon keampunan,
SELALULAH baca dan tadabbur ayat-ayat cinta dari Allah,
SELALULAH berjumpa dengan rakan-rakan yang soleh agar bertambah iman,
SELALULAH rasa bersyukur untuk setiap nikmat yang Allah kurniakan,
SELALULAH ingat ada yang jauh lebih malang daripada diri kita yang sebenarnya cukup keperluan,
SELALULAH cuba untuk sabar dan redha dengan setiap dugaan,
Dan SELALULAH bermuhasabah semula apa tujuan sebenar kita dijadikan.
Kerana pada KADANG-KADANG itu sentiasa ada syaitan yang membisikkan,
Sedangkan pada SELALU itu, sentiasa ada Allah yang penuh dengan kecintaan.
Senyum....
Labels:
TAZKIRAH
3:10 PM
"Rasa" adalah sebuah perkataan yang digunakan untuk pelbagai makna. "Rasa" tidak dapat dilihat dengan mata kasar, kerana ianya hadir di dalam diri manusia. Ia hanya dapat "dirasai". Dipanggil juga sebagai perasaan.
Oleh kerana ia tiada dapat dilihat kerana sifatnya yang tersembunyi dalam diri maka seseorang yang ingin menzahirkannya dalam bentuk perbuatan, dipanggil sebagai "tunjuk perasaan".
Adalah menjadi fitrah manusia untuk "merasa". Sungguhpun ia tidak dapat dilihat, disentuh atau diketahui bentuk seginya namun "rasa" tersebut dirasai dengan pengalaman yang berbeza.
Ada yang secara biologi seperti rasa manis gula, masin garam, masam limau, pahit kopi, rasa lazat dan sebagainya.
Ada pula secara emosi seperti rasa marah, rasa geram, rasa gerun, rasa sedih, rasa gembira, girang, rasa ngeri, rasa tenang, malu, rasa stress, rasa kecewa, hampa, benci, gundah gulana, tertekan, rasa gelora jiwa dan lain-lain.
Ada secara mental seperti rasa gelisah, rasa resah, keluh kesah, rasa bingung dan hairan, rasa pilu, cemas, rasa terpesona, rasa seronok, rasa khayal, syok, bosan, nostalgia, simpati, rasa minat, rasa geli, jijik, angau, rasa perasan dan lain-lain.
Ada secara nafsu seperti rasa bangga dan kagum diri, rasa hebat, rasa dendam, dengki, iri, cemburu, gila bayang, angau dan lain-lain.
Ada pula secara hati seperti rasa cinta, rindu, redha, pasrah, asyik, intim, rasa yakin dan lain-lain.
Ada secara umum seperti rasa berdekatan, rasa berjauhan, rasa bersama, rasa berpisah, rasa kerdil, rasa ngam, kamcing, akrab, rasa cukup, rasa fakir, rasa hina, rasa rendah diri, rasa teringat2 dan lain2.
Semua "rasa" yang dinyatakan diatas semua ini, ada jenis rasa yang boleh membawa 2 makna (serampang dua mata), makna pada sisi positif dan juga negatif. Contohnya benci boleh bermaksud permusuhan yang menyebabkan persengketaan dan pada sisi lain seseorang yang merasa benci kepada perbuatan maksiat yang menyebabkan dia memghindarinya.
Sesuatu "rasa" itu juga boleh digunakan untuk perkara zahir dan batin, nyata dan ghaib. Seperti rindu, rindu kepada anak2 dan juga rindu kepada akhirat.
"Rasa" didalam bahasa Arab ialah zauq, shu'ur dan istish'ar. Ilmu Tasawuf dipanggil sebagai ilmu rasa atau ilmu zauqi kerana ilmu ini mengajarkan bagaimana untuk berinteraksi dengan "rasa-rasa" diatas, bagaimana untuk mengawalnya, bagaimana menghindarinya dan bagaimana mencapainya.
Oleh itu, walaupun ia bersifat zauqi/perasaan namun ia masih termasuk dalam konteks ilmu syariah kerana ilmu Tasawwuf disebut sebagai ilmu syar'iyyah qalbiiyyah. Ia adalah untuk mencapai makam Ihsan( menjadi hamba Allah seolah-olah melihat Allah, jika tidak, hendaklah merasa diri dilihatNya). Dipanggil "seolah-olah melihat" kerana ia berlalu pada medan "rasa".
Akhiran, skop "rasa" adalah sesuatu yang agama kita suruh untuk menyantuninya sebagai amal qalbi yang hendaklah wujud dalam penghayatan tauhid dan ibadah zahir. Maka pada medan makna ini, maka tiada salah jika ia difahami dengan beberapa nama iaitu ilmu rasa, tauhid zauqi, tauhid ihsani, tauhid irfani, tauhid amali dan tauhid sufi.
Ia hanyalah istilah2 yg berbeza namun maksudnya ialah sama iaitu mencapai matlamat iman, islam dan ihsan,tanpa dipisah-pisahkan.
WalLahua'lam...
ILMU RASA
Written By amirulyaacob on Saturday, August 18, 2018 | 3:10 PM
"Rasa" adalah sebuah perkataan yang digunakan untuk pelbagai makna. "Rasa" tidak dapat dilihat dengan mata kasar, kerana ianya hadir di dalam diri manusia. Ia hanya dapat "dirasai". Dipanggil juga sebagai perasaan.
Oleh kerana ia tiada dapat dilihat kerana sifatnya yang tersembunyi dalam diri maka seseorang yang ingin menzahirkannya dalam bentuk perbuatan, dipanggil sebagai "tunjuk perasaan".
Adalah menjadi fitrah manusia untuk "merasa". Sungguhpun ia tidak dapat dilihat, disentuh atau diketahui bentuk seginya namun "rasa" tersebut dirasai dengan pengalaman yang berbeza.
Ada yang secara biologi seperti rasa manis gula, masin garam, masam limau, pahit kopi, rasa lazat dan sebagainya.
Ada pula secara emosi seperti rasa marah, rasa geram, rasa gerun, rasa sedih, rasa gembira, girang, rasa ngeri, rasa tenang, malu, rasa stress, rasa kecewa, hampa, benci, gundah gulana, tertekan, rasa gelora jiwa dan lain-lain.
Ada secara mental seperti rasa gelisah, rasa resah, keluh kesah, rasa bingung dan hairan, rasa pilu, cemas, rasa terpesona, rasa seronok, rasa khayal, syok, bosan, nostalgia, simpati, rasa minat, rasa geli, jijik, angau, rasa perasan dan lain-lain.
Ada secara nafsu seperti rasa bangga dan kagum diri, rasa hebat, rasa dendam, dengki, iri, cemburu, gila bayang, angau dan lain-lain.
Ada pula secara hati seperti rasa cinta, rindu, redha, pasrah, asyik, intim, rasa yakin dan lain-lain.
Ada secara umum seperti rasa berdekatan, rasa berjauhan, rasa bersama, rasa berpisah, rasa kerdil, rasa ngam, kamcing, akrab, rasa cukup, rasa fakir, rasa hina, rasa rendah diri, rasa teringat2 dan lain2.
Semua "rasa" yang dinyatakan diatas semua ini, ada jenis rasa yang boleh membawa 2 makna (serampang dua mata), makna pada sisi positif dan juga negatif. Contohnya benci boleh bermaksud permusuhan yang menyebabkan persengketaan dan pada sisi lain seseorang yang merasa benci kepada perbuatan maksiat yang menyebabkan dia memghindarinya.
Sesuatu "rasa" itu juga boleh digunakan untuk perkara zahir dan batin, nyata dan ghaib. Seperti rindu, rindu kepada anak2 dan juga rindu kepada akhirat.
"Rasa" didalam bahasa Arab ialah zauq, shu'ur dan istish'ar. Ilmu Tasawuf dipanggil sebagai ilmu rasa atau ilmu zauqi kerana ilmu ini mengajarkan bagaimana untuk berinteraksi dengan "rasa-rasa" diatas, bagaimana untuk mengawalnya, bagaimana menghindarinya dan bagaimana mencapainya.
Oleh itu, walaupun ia bersifat zauqi/perasaan namun ia masih termasuk dalam konteks ilmu syariah kerana ilmu Tasawwuf disebut sebagai ilmu syar'iyyah qalbiiyyah. Ia adalah untuk mencapai makam Ihsan( menjadi hamba Allah seolah-olah melihat Allah, jika tidak, hendaklah merasa diri dilihatNya). Dipanggil "seolah-olah melihat" kerana ia berlalu pada medan "rasa".
Akhiran, skop "rasa" adalah sesuatu yang agama kita suruh untuk menyantuninya sebagai amal qalbi yang hendaklah wujud dalam penghayatan tauhid dan ibadah zahir. Maka pada medan makna ini, maka tiada salah jika ia difahami dengan beberapa nama iaitu ilmu rasa, tauhid zauqi, tauhid ihsani, tauhid irfani, tauhid amali dan tauhid sufi.
Ia hanyalah istilah2 yg berbeza namun maksudnya ialah sama iaitu mencapai matlamat iman, islam dan ihsan,tanpa dipisah-pisahkan.
WalLahua'lam...
Labels:
TASAWUF
2:52 PM
Seorang Murid Bertanya Kepada GURUnya (Imam Al Ghazali)
“Syeikh, “ Bukankah zikir boleh
Membuat Seorang Beriman Lebih Dekat Dengan Allah Ta’ala
Dan Syaitan Akan Berlari Jauh Darinya ?
“Benar,”
Jawab Imam al-Ghazali.
“Namun Kenapa Ada Orang Yang Semakin Rajin Berzikir Justeru Malah Semakin Jauh dari Allah malah bertambah Dekat Dengan Syaitan ?” Lanjut Sang Murid.
Gurunya Yang Diberi Gelar
Hujjatul Islam Ini pun Bertutur.
“Bagaimana Pendapatmu,
Jika Ada Orang Yang Mengusir Anjing, Namun Dia Masih Menyimpan Tulang Dan Berbagai Makanan Kesukaan Anjing Disekitarnya ?”
“Tentu, Anjing Itu Akan Kembali
Datang Setelah Diusir.”
Jawab Sang Murid.
Imam al-Ghazali Menjelaskan,
Demikian Juga Dengan Orang-Orang Yang Rajin Berzikir
Tapi Masih Menyimpan Berbagai Penyakit Hati Dalam Dirinya.
Syaitan Akan Terus Datang
Dan Mendekat Bahkan Bersahabat Dengannya.
Penyakit - Penyakit Hati Itu Ialah :
Seperti Kesombongan,
Irihati, Dengki, Syirik,
Bersikap /berucap Kasar, Riya,
Merasa Soleh, Merasa Suci,
Ghibah, Marah, Mengadu domba
Dan Berbagai Penyakit Hati Lainnya.
Ketika Penyakit-Penyakit Itu Menghinggapi Diri
Seorang Hamba, Maka Syaitan Terlaknat
Akan Senantiasa Datang,
Mengakrabkan Diri,
Kemudian Menjadi Sahabat Karibnya.
Oleh :Hamba Allah
(Dipetik daripada facebook Ustaz Iqbal Zain)
KENAPA RAMAI YANG BERZIKIR TETAPI SEMAKIN DIA BERZIKIR SEMAKIN DEKAT DIA DENGAN SYAITAN?
Seorang Murid Bertanya Kepada GURUnya (Imam Al Ghazali)
“Syeikh, “ Bukankah zikir boleh
Membuat Seorang Beriman Lebih Dekat Dengan Allah Ta’ala
Dan Syaitan Akan Berlari Jauh Darinya ?
“Benar,”
Jawab Imam al-Ghazali.
“Namun Kenapa Ada Orang Yang Semakin Rajin Berzikir Justeru Malah Semakin Jauh dari Allah malah bertambah Dekat Dengan Syaitan ?” Lanjut Sang Murid.
Gurunya Yang Diberi Gelar
Hujjatul Islam Ini pun Bertutur.
“Bagaimana Pendapatmu,
Jika Ada Orang Yang Mengusir Anjing, Namun Dia Masih Menyimpan Tulang Dan Berbagai Makanan Kesukaan Anjing Disekitarnya ?”
“Tentu, Anjing Itu Akan Kembali
Datang Setelah Diusir.”
Jawab Sang Murid.
Imam al-Ghazali Menjelaskan,
Demikian Juga Dengan Orang-Orang Yang Rajin Berzikir
Tapi Masih Menyimpan Berbagai Penyakit Hati Dalam Dirinya.
Syaitan Akan Terus Datang
Dan Mendekat Bahkan Bersahabat Dengannya.
Penyakit - Penyakit Hati Itu Ialah :
Seperti Kesombongan,
Irihati, Dengki, Syirik,
Bersikap /berucap Kasar, Riya,
Merasa Soleh, Merasa Suci,
Ghibah, Marah, Mengadu domba
Dan Berbagai Penyakit Hati Lainnya.
Ketika Penyakit-Penyakit Itu Menghinggapi Diri
Seorang Hamba, Maka Syaitan Terlaknat
Akan Senantiasa Datang,
Mengakrabkan Diri,
Kemudian Menjadi Sahabat Karibnya.
Oleh :Hamba Allah
(Dipetik daripada facebook Ustaz Iqbal Zain)
12:51 AM
PEMUDA BUTA PERTAMA MENYERTAI PERANG
Written By Unknown on Thursday, April 9, 2015 | 12:51 AM
Dalam sejarah Islam, ia dikenali memiliki ilmu dan adab istimewa yang dikurniakan Allah kepadanya, menggantikan kebutaan matanya sebagai cahaya dalam pandangan dan pancaran di hati. Sehingga ia dapat melihat dengan mata hati, apa-apa yang tidak dapat dilihat oleh mata kepala orang lain. Hatinya dapat mengetahui apa yang tersembunyi.
Bila Rasulullah SAW pergi ke berbagai medan perang, dia selalu ditunjuk menjadi wakil beliau di Madinah, mengimami solat jamaah di mihrab beliau, dan berdiam di sebelah kiri mimbar dengan khusyuk.
Pada awal sejarah Islam, Abdullah bin Ummi Maktum memperolehi hidayah untuk bergabung bersama orang-orang yang telah memeluk Islam. Ketika itu ia masih muda belia, sehingga hatinya merasakan betul manisnya keimanan. Apabila dewasa, dia merasakan bahwa ajaran Islam telah menjadikan hatinya bersih, sehingga walaupun matanya tak mampu melihat, namun itu merupakan nikmat besar yang dikurniakan Allah kepadanya.
Ibnu Ummi Maktum mempunyai naluri yang sangat peka untuk mengetahui waktu. Setiap menjelang fajar, dengan perasaan jiwa yang segar ia keluar dari rumahnya, dengan bertopang tongkat atau bersandar pada lengan salah seorang kaum Muslimin untuk mengumandangkan azan di masjid Rasul.
Dia selalu bergantian azan dengan Bilal bin Rabah. Jika salah satu dari mereka berdua azan, maka yang lainnya bertindak mengumandangkan iqamat. Namun Bilal mengumandangkan azan semalam untuk membangunkan kaum Muslimin, sedangkan Ibnu Ummi Maktum mengumandangkannya waktu Subuh.
Oleh sebab itulah, Rasulullah bersabda terkait waktu sahur pada bulan Ramadhan, "Makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan azan…"
Allah telah memuliakan Abdullah bin Ummi Maktum. Ketika Nabi sedang duduk bersama dengan para pemuka Quraisy, diantara mereka terdapat Uqbah bin Rabi'ah. Beliau bersabda, "Tidakkah baik sekiranya kamu datang dengan begini dan begini?"
Kata mereka, "Benar!"
Tiba-tiba Ibnu Ummi Maktum datang menanyakan tentang sesuatu kepada beliau, namun beliau mengelak kerana sibuk berbicara dengan para tokoh Quraisy itu. Allah pun menurunkan ayat yang berbunyi: "Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, kerana telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya." (QS Abasa: 1-11).
Sewaktu ayat ini turun, Rasulullah kemudian memanggil Ibnu Ummi Maktum dan memberinya suatu kehormatan dengan menunjuknya sebagai wakil beliau di Madinah pada saat beliau menghadapi peperangan untuk yang pertama kalinya.
Suatu ketika Abdullah bin Ummi Maktum menyampaikan keinginannya untuk dapat ikut berjihad kepada para sahabat. Tentu saja para sahabat merasa sangat senang kerana keutamaan yang dimiliki Ibnu Ummi Maktum. Walau matanya buta, telah lama ia mengharapkan dapat ikut berperang bersama Rasulullah dan pasukan Muslimin.
Abdullah bin Ummi Maktum merasa sangat sedih dan pilu tatkala ayat turun wahyu kepada Rasulullah yang berbunyi, "Tidaklah sama antara orang mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang)."
Ia pun berkata, "Ya Allah, Kau memberiku ujian begini, bagaimana aku dapat berbuat…?" Kemudian turunlah ayat lainnya, "Selain yang mempunyai uzur…"
Kemuliaan seperti apakah gerangan yang lebih tinggi dari penghormatan ini, di mana wahyu diturunkan dua kali lantaran persoalan Ibnu Ummi Maktum; yang pertama merupakan teguran terhadap Rasulullah SAW, dan yang kedua ketentuan berperang bagi orang yang mampu dan berhalangan, termasuk di antaranya adalah Abdullah bin Ummi Maktum.
Walau demikian, Ibnu Ummi Maktum tetap mempunyai hasrat yang kuat untuk berjihad fi sabilillah bersama barisan kaum Muslimin. Dia telah mengutarakan hasratnya berulangkali. Dia berkata kepada para sahabat Rasulullah, "Serahkanlah panji kepadaku, kerana sesungguhnya aku adalah seorang buta sehingga tidak akan dapat melarikan diri. Tempatkanlah aku di antara kedua pasukan!"
Sang sahabat yang mulia dan agung ini tidak berakhir hayatnya sebelum Allah mengabulkan hasrat hatinya tersebut. Pada saat Perang Qadisiyah, ia turut berperang sebagai pembawa panji pasukan berwarna hitam. Dialah seorang buta pertama yang turut berperang dalam sejarah peperangan Islam.
Bila Rasulullah SAW pergi ke berbagai medan perang, dia selalu ditunjuk menjadi wakil beliau di Madinah, mengimami solat jamaah di mihrab beliau, dan berdiam di sebelah kiri mimbar dengan khusyuk.
Pada awal sejarah Islam, Abdullah bin Ummi Maktum memperolehi hidayah untuk bergabung bersama orang-orang yang telah memeluk Islam. Ketika itu ia masih muda belia, sehingga hatinya merasakan betul manisnya keimanan. Apabila dewasa, dia merasakan bahwa ajaran Islam telah menjadikan hatinya bersih, sehingga walaupun matanya tak mampu melihat, namun itu merupakan nikmat besar yang dikurniakan Allah kepadanya.
Ibnu Ummi Maktum mempunyai naluri yang sangat peka untuk mengetahui waktu. Setiap menjelang fajar, dengan perasaan jiwa yang segar ia keluar dari rumahnya, dengan bertopang tongkat atau bersandar pada lengan salah seorang kaum Muslimin untuk mengumandangkan azan di masjid Rasul.
Dia selalu bergantian azan dengan Bilal bin Rabah. Jika salah satu dari mereka berdua azan, maka yang lainnya bertindak mengumandangkan iqamat. Namun Bilal mengumandangkan azan semalam untuk membangunkan kaum Muslimin, sedangkan Ibnu Ummi Maktum mengumandangkannya waktu Subuh.
Oleh sebab itulah, Rasulullah bersabda terkait waktu sahur pada bulan Ramadhan, "Makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan azan…"
Allah telah memuliakan Abdullah bin Ummi Maktum. Ketika Nabi sedang duduk bersama dengan para pemuka Quraisy, diantara mereka terdapat Uqbah bin Rabi'ah. Beliau bersabda, "Tidakkah baik sekiranya kamu datang dengan begini dan begini?"
Kata mereka, "Benar!"
Tiba-tiba Ibnu Ummi Maktum datang menanyakan tentang sesuatu kepada beliau, namun beliau mengelak kerana sibuk berbicara dengan para tokoh Quraisy itu. Allah pun menurunkan ayat yang berbunyi: "Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, kerana telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya." (QS Abasa: 1-11).
Sewaktu ayat ini turun, Rasulullah kemudian memanggil Ibnu Ummi Maktum dan memberinya suatu kehormatan dengan menunjuknya sebagai wakil beliau di Madinah pada saat beliau menghadapi peperangan untuk yang pertama kalinya.
Suatu ketika Abdullah bin Ummi Maktum menyampaikan keinginannya untuk dapat ikut berjihad kepada para sahabat. Tentu saja para sahabat merasa sangat senang kerana keutamaan yang dimiliki Ibnu Ummi Maktum. Walau matanya buta, telah lama ia mengharapkan dapat ikut berperang bersama Rasulullah dan pasukan Muslimin.
Abdullah bin Ummi Maktum merasa sangat sedih dan pilu tatkala ayat turun wahyu kepada Rasulullah yang berbunyi, "Tidaklah sama antara orang mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang)."
Ia pun berkata, "Ya Allah, Kau memberiku ujian begini, bagaimana aku dapat berbuat…?" Kemudian turunlah ayat lainnya, "Selain yang mempunyai uzur…"
Kemuliaan seperti apakah gerangan yang lebih tinggi dari penghormatan ini, di mana wahyu diturunkan dua kali lantaran persoalan Ibnu Ummi Maktum; yang pertama merupakan teguran terhadap Rasulullah SAW, dan yang kedua ketentuan berperang bagi orang yang mampu dan berhalangan, termasuk di antaranya adalah Abdullah bin Ummi Maktum.
Walau demikian, Ibnu Ummi Maktum tetap mempunyai hasrat yang kuat untuk berjihad fi sabilillah bersama barisan kaum Muslimin. Dia telah mengutarakan hasratnya berulangkali. Dia berkata kepada para sahabat Rasulullah, "Serahkanlah panji kepadaku, kerana sesungguhnya aku adalah seorang buta sehingga tidak akan dapat melarikan diri. Tempatkanlah aku di antara kedua pasukan!"
Sang sahabat yang mulia dan agung ini tidak berakhir hayatnya sebelum Allah mengabulkan hasrat hatinya tersebut. Pada saat Perang Qadisiyah, ia turut berperang sebagai pembawa panji pasukan berwarna hitam. Dialah seorang buta pertama yang turut berperang dalam sejarah peperangan Islam.
Labels:
SAHABAT,
SIRAH NABI
12:53 AM
CARA MALAIKAT MAUT MEMBERITAHU AJAL KITA
Written By amirulyaacob on Wednesday, April 8, 2015 | 12:53 AM
Sebagian Para Nabi berkata kepada Malaikat pencabut Nyawa. “Tidakkah Kau memberikan Aba-aba atau peringatan kepada Manusia bahwa kau datang sebagai malaikat pencabut nyawa sehingga mereka akan lebih hati-hati?”
Malaikat itu menjawab. “Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba dan tanda-tandamu yang sangat banyak berupa penyakit, uban, kurang pendengaran, penglihatan mulai tidak jelas (terutama ketika sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa sebentar lagi aku akan menjemputnya. Apabila setelah datang aba-aba tadi ia tidak segera bertaubat dan tidak mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan serukan kepadanya ketika aku cabut nyawanya: “Bukan kah aku telah memberimu banyak aba-aba dan peringatan bahwa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah, aku adalah peringatan terakhir, setelah ini tidak akan datang peringatan lainnya “ (HR imam qurthubi)
Beginilah cara kerja Malaikat Maut
Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Malaikat maut yang mempunya dua mata diwajahnya dan dua lagi tengkuknya. “Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kau lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal diwaktu yang sama; yang satu berada di hujung timur yang satu berada diujung barat, serta ditempat lain tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor bintang pun akan mati?”
Malaikat pencabut nyawa berkata:” Aku akan panggil roh-roh tersebut, dengan izin Allah, sehingga semuanya berada diantara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja sekehendak hatiku “(HR abu Nu’aim)
Ternyata Orang Mati Mendengar Tapi Tidak Bisa Menjawab
Rasullullah SAW memerintahkan agar mayat-mayat orang kafir yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah perigi tua. Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Setelah itu, beliau memanggil nama mereka satu-satu: “Wahai fulan bin fulan, fulan bin fulan, apakah kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kaliab betul-betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku itu benar-benar ada dan terbukti.”
Umar lalu bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasul, mengapa engkau mengajak bicara orang-orang yang sudah menjadi mayat?”
Rasullah menjawab. "Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran, kamu memang tidak mendengar jawaban mereka atas apa yang tadi aku ucapkan, Tapi ketahuilah, mereka mendengarnya, tetapi mereka tidak dapat menjawab” (HR Bukhari Muslim)
Malaikat itu menjawab. “Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba dan tanda-tandamu yang sangat banyak berupa penyakit, uban, kurang pendengaran, penglihatan mulai tidak jelas (terutama ketika sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa sebentar lagi aku akan menjemputnya. Apabila setelah datang aba-aba tadi ia tidak segera bertaubat dan tidak mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan serukan kepadanya ketika aku cabut nyawanya: “Bukan kah aku telah memberimu banyak aba-aba dan peringatan bahwa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah, aku adalah peringatan terakhir, setelah ini tidak akan datang peringatan lainnya “ (HR imam qurthubi)
Beginilah cara kerja Malaikat Maut
Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Malaikat maut yang mempunya dua mata diwajahnya dan dua lagi tengkuknya. “Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kau lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal diwaktu yang sama; yang satu berada di hujung timur yang satu berada diujung barat, serta ditempat lain tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor bintang pun akan mati?”
Malaikat pencabut nyawa berkata:” Aku akan panggil roh-roh tersebut, dengan izin Allah, sehingga semuanya berada diantara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja sekehendak hatiku “(HR abu Nu’aim)
Ternyata Orang Mati Mendengar Tapi Tidak Bisa Menjawab
Rasullullah SAW memerintahkan agar mayat-mayat orang kafir yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah perigi tua. Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Setelah itu, beliau memanggil nama mereka satu-satu: “Wahai fulan bin fulan, fulan bin fulan, apakah kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kaliab betul-betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku itu benar-benar ada dan terbukti.”
Umar lalu bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasul, mengapa engkau mengajak bicara orang-orang yang sudah menjadi mayat?”
Rasullah menjawab. "Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran, kamu memang tidak mendengar jawaban mereka atas apa yang tadi aku ucapkan, Tapi ketahuilah, mereka mendengarnya, tetapi mereka tidak dapat menjawab” (HR Bukhari Muslim)